Kata orang persahabatan tidak mengenala namanya perbedaan, waktu, jarak, harta
ataupun suku. Apapun itu, sahabat akan tetap ada. Sahabat sejati tidak akan
pergi walaupun dia telah disia-siakan bahkan tidak dianggap akan arti kehadiranyya
dan juga perbuatannya. Yang ada dalam benak dari seorang sahabat adalah bisa
selalu ada untuk orang-ornag yang ada didekatnya, entah orang tersebut
mengaanggapnya hanya sebatas teman biasa atau orang yang berarti, yang
terpenting baginya bisa membantu orang-orang yang ada didekatnya.
Inilah kisah
persahabatan ku.Nama ku Asih Syahputri,aku adalah seorang gadis biasa yang
hidup ditengah-tengah masyarakat jawa, yang masih sangat kental ikatan
kekeluargaannya. Aku dididik sejak kecil untuk bisa menghargai orang lain, dan
menolong orang lain, diajarkan tentang kelapang dadaan dan diajarkan untuk
meminta pamrih pada orang lain.
Tapi aku
adalah seorang yang terbiasa menyendiri, aku tak terlalu suka keramaian, aku
lebih suka duduk diberanda rumah, dan mengisi hari-hariku dengan menulis. Aku
sangat suka menulis, apapun itu, aku suka menulis semua apa yang ada dalam
pikiranku. Hingga suatu hari aku didatangi oleh seorang yang merubah duniaku.
“hai, kamu asih ya?” Tanya orang itu kepadaku
“iya, kamu
siapa?” tanyaku sambil menatap lekat orang itu, siapa tau aku mengenalnya
“kenalin, aku aria” orang itu mengulurkan tangannya
Aku kemudian membalas uluran tangan aria, ternyata dia adalah tetangga baruku.
Aku tak tau dari mana dia tau namaku. Mungkin saja dari orang-rang yang ada
dilingkunganku. Atau mungkin saja dia sudah lama mengenalku. Hah apapun itu aku
tak terlalu peduli.
Aria sering mengusikku, diam-diam dia sering muncul dari belakangku, membaca
setiap baris goresan penaku yang kutulis pada kertas-kertas putih buku diaryku.
Setelah selesai aku menulis barulah dia mengagetkaknku, dengan mengulang
kata-kata yang aku tulis dalam diary ku.
“aku gag suka sama orang baru itu, dia usil dan sering menggangguku” kata aria
mengagetkanku
“kamu..!!” kataku kaget bukan main, aku merasa gag enak
“kamu kenapa sih gag suka sama aku, ?” Tanya
aria
“em soalnya
kamu usil” kartaku kemudian
“em kamu itu cewek paling aneh yang pernah aku
kenal” kata aria padaku
“maksud kamu” kataku sambil menatap nya lekat-lekat
“iya, kamu
tu gag kayak cewek-cewek pada umumnya, kamu itu bagaikan sebatang kara ditengan
lautan mentimun” kata aria sekenanya
“aku makin gag ngerti” kataku
“iya, kamu tu kenapa sih suka banget
menyendiri, kenapa kamu gag mencoba mencari teman” Tanya aria
“aku lebih
suka sendiri” jawabku singkat
“kenapa,
padahal aku lihat kamu itu orangnya suka menolong, tapi kenapa kamu gag punya
teman” Tanya aria
Aku hanya
diam, tak menjawab, hanya menunduk. Aria tau kalau perkataanya telah sedikit
menyinggungku,
“maaf ya sih, aku tu gag ingin apa-apa, aku Cuma pengen kamu bisa bangkit,
dunia ini tak sebesar daun kelor” kata aria lalu meninggalkan ku sendiri.
Aku kemudian hanya duduk termenung, mungkin
benar kata aria, bagaimana aku bisa mendapatkan teman kalau aku hanya berdiam
diri.
Dan akhirnya Aria adalah sahabat petama yang aku punya, dia selalu ada buatku,
dia selalu menghiburku, kini duniaku menjadi berubah. Aku pun juga selalu ada
untuk aria, bagiku aria sangat penting, karena dia telah merubah warna hidupku.
Dulu aku yang hanya seorang yang pendiam, berubah sedikit menjadi agak cerewet,
tapi tidak berlebihan.
“makasih ya, arya udah jadi sahabat ku”
“iya sih,
sama-sama, pokonya kita harus jadi sahabt selamanya”
“iya, apapun yang terjadi”
Dan tak
terasa kami sudah setahun bersahabat, dan kini kami sama-sama sekolah,
awal-awal sekolah kami masih sering bertemu, tapi stelah beberapa hari sekolah,
kami jarang bertemu dan jarang berkomunikasi. Aku mencoba mengirim pesan pada
aria, tapi tidak ada balasan. Aku merasa ada yang berubah darinya. Aku tak tau
apa penyebabnya, semua pesan yang kukirim lewat sms, tak ada satupun yang
dibalas.
Aku merasa ada yang kurang setelah perubahan aria kepadaku, kini tak ada lagi
pesan-pesan dari aria yang kuterima. Apa benar aria telah melupakaknku, karena
dia telah mendapat teman baru, seingatku aria hanya sekali menghubungiku, itu
juga karena dia minta tolong untuk dibuatkan tugasnya, pada saat itu aku merasa
lega aku kira aria enggak lupa sama aku, tapi ternyata aku salah. Itu bisa
dibilang pesan terakhir aria, setelah 2 bulan terakhir.
“hai sih, ngelamun aja” kakak ku mengagetkanku
“eh kak,
bikin aku kaget aja”
“iya abisnya
kamu ngelamun aja, mikirin apa sih”
“aku bingung
aja kak, kakak tau kan kalau selama ini aku berteman baik dengan aria, tapi
udah 2 bulan terakhir ini dia berubah kak” keluhku pada kakakku
“berubah gimana?”
“iya kak,
sms ku enggak pernah dibls, kalau aku telfon juga enggak pernah diangkat”
“yah mungkin aja dia sibuk sih”
“iya masak
sibuk 2 bulan sih kak” kataku kemudian
“em ya udah nanti biar kakak bantu cari tau
deh” kata kak sinta
Waktu hari minggu aku memutuskan untuk pergi kedanau, biasa aku dan aria sering
bermain disana. Pada saat itu aku melihat aria, tapi tak sendiri, dia bersama
dengan seorang pria, aku mencoba mendekati mereka, tapi langkahku kemudian
terhenti,
“gimanaa aria, apa kamu udah berhasil menjauhi asih” Tanya orang itu
“iya, aku
udah buat dia benci sama aku juga, sekarang kamu udah puaskan” kata aria
“bagus aria,
kerja bagus, ini uang buat lo” orang itu memberikan uang pada aria
Aku tak mengerti apa maksud dari semua itu lalu orang itu berkata
“itu uang buat
kamu, dari kerja keras kamu, sesuai dengan perjanjian,kamu itu emang the best”
Aku tak tahan lalu aku menghampiri
mereka
“apa
maksudnya semua ini, jadi kamu selama ini baik sama aku,dan berpura-pura jadi
sahabat aku hanya karena uang”
Aria hanya diam,
lalu orang itu yang menjelaskan
“iya, betu
sekali, dan aria udah berhasil melakukannya, 1 tahun yang lalu, saya dan aria
membuat perjanjian dan taruhan jika aria berhasil buat kamu mau bersahabat
dengan dia maka aria akan mendapat uang”
“aku gag nyangka
ya, ternyata kamu begini, dulu kamu yang bilang, bahwa sahabat itu lebih
berharga dari apaun, tapi kenapa kamu justru melakukan ini sama aku” kataku
sambil menangis
Aku benar-benar kecewa dan sedih, orang yang kuanggap sahabatku ternyata gag lebih
dari seorang yang tak punya perasaan, dia menukar arti persahabatan ini dengan
uang.
“maafin aku sih, sebenarnya aku juga gag mau ngelakuin ini aku terpaksa” kata
aria
“sebenarnya aku punya salah apa sih sama kamu ya, sampe kamu tega kayag gini”
kataku
“aku bener-bener minta maaf sih, aku pada saat itu emang lagi butuh uang” kata
aria
“lalu kenapa harus aku yang menjadi bahan taruhanya, lalu apa arti persahabatan
kita selama ini”
“karena kamu itu orangnya super pendiam, dan susah buat diajak ngomong, makanya
kamu jadiin bahan taruhan” kata teman aria tadi
“aku
sebenarnya juga mengaggapmu sahabat terbaik ku sih, aku dua bulan ini menjauhi
kamu, karena aku gag mau kamu tahu soal taruhan ini, aku gag mau menghianati
persahabatan kita, aku mohon maafin aku sih” kata aria
“udah lah
ya, kamu gag perlu minta maaf, makasih buat semuanya”
Aku pulang dengan berlinangan air mata, aku gag nyangka, ternyata sekarang
persahabatan bisa ditukar dengan uang, padahal aku telah benar-benar menganggap
aria teman baikku. Aku pandangi gelas persahabatan kami. 1 tahun yang sangat
berarti buatku, ternyata tak berarti apa-apa buat arya. Aku menagis dalam
kamarku, rasa ini bahkan lebih sakit dari rasa putus dari pacar. Terdengar
suara pintu kamarku diketuk-ketuk
“sih, aku mohon keluar dari kamar, aku
mau ngomong sama kamu” suara arya diluar.
Aku tak
menghiraukannya, rasa sakit hati ku sudah lah amat kuat tertancap dalam hatiku.
“aku tau aku salah, tapi aku terpaksa sih, pada
saat itu aku ada hutang sama orang tadi, karena buat berobat ibu ku, jadi aku
terpaksa terima taruhannya “ kata aria
“tapi kenapa harus aku sih ya, kenapa?” Triakku
“itu karena
pilihan dia, aku juga gag ada maksud sih, aku akan melakukan apa ja sih biar
kamu mau maafin aku” kata aria
“pergi dan
jangan pernah temui aku lagi, dan jangan muncul didepan ku lagi, aku nyesel
kenal kamu” teriaku.
“baik, kalau
itu buat kamu maafin aku, aku akan pergi, jaga diri kamu baik-baik sih”kata
aria kepada ku
Setellah itu, aria pergi, dalam hatiku sebenarnya tak rela, tapi aku juga sngat
benci diperlakukan seperti ini. 3 hari setelah hari itu, aku kemudian mendengar
Aria meninggal karena kecelakaan motor, aku begitu kaget. Dan aku datangi
keluarganya, biar bagai manapu, aria pernah menjadi sahabatku. Aku menghadiri
pemakamannya, aku tak kuasa menahan air mataku, melihat jenasah sahabatku itu,
menghilang, ditelan bumi. Tenyata arya benar-benar tak akan muncul lagi
dihadapanku selamanya
.
“nak, apa kamu yang namanya asih” ibu arya mendekatiku
“iya benar
bu” kataku, sambil menghapus air mataku.
Ibu tua itu lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya, sebuah amplop putih
dia ulurkan kepada ku
“saat masih dirawat dirumah sakit, aria menuliskan surat ini untukmu, padahal pada
saat itu, dia sangat kesusahan untuk memegang pena saja,tapi dia bersikeras”
kata ibunya aria, lalu pergi
Saat dirumah, aku buka surat itu, tanganku gemetar dan air mataku mengalir
dipipiku
Untuk Sahabatku Asih
Aku benar-benar minta maaf, aku sebenarnya gag pernah ada maksud untuk
membohongimu, aku terpaksa melakukan ini, karena butuh uang itu untuk berobat
ibuku.
Mungkin saat kamu baca surat ini, aku telah berada disisi Tuhan, aku telah
damai berada disampingnya, tapi Tuhan mungkin juga tak akan menerimaku, sebelum
kamu memaafkan aku. Di tempat peristirahatKu yang terakhir mungkin q hanya
bisamenatapmu. Sih kamu adalah sahabat terbaik yang pernah ku miliki, lewat
kamu aku telah mengenal arti persahabatan sesungguhnya. Aku benar benar minta
maaf jika udah buat kamu kecewa dan sakit hati.
Dan sekarang
Aku juga telah memenuhi permintaanmu, untuk tidak muncul selamanya dihadapanmu,
dan saat kamu membaca ini, mungkin aku telah tak ada lagi di dunia. Aku merasa
waktu ku semakin dekat.
Jadi aku
mohon sih, maafin aku. Aku ingin melihat senyummu yang tulus untuk memaafkan
aku ketika aku disana nanti. Aku saying kamu sahabatku. Pesanku, carilah terus
teman dan sahabat, jangan berhenti, Tuhan pasti tak akan membiarkan gadis
sebaik kamu sendiri.
Dari seseoran yang pernah menjadi sahabatmu dan selalu ingin menjadi sahabatmu
Aria
Aku tak
kuasa menahan air mataku, tak ada kata-kata yang bisa aku keluarkan. Hanya
suara isak tangis. Ternyata aku salah, Aria melakukan ini demi ibunya. Dan kini
aku telah kehilangan seorang yang penting dalam hidupku, aku telah kehilangan
sahabatku untuk selamanya. Kini semua tentang aku dan aria hanya tinggal
kenangan, gelas tanda persahabatan kami, aku peluk erat-erat bersama dengan
surat terakhir aria. Aku gag nyangka aria akan pergi secepat ini. Dan kini aku
hanya bisa mendoakannya semoga Tuhan menempatkan aria pada tempat yang indah
dan aku akan selalu memaafkannya sahabat terbaiku.