Me Goeroeh92
Kamis, 18 Oktober 2012
Rabu, 17 Oktober 2012
KUNCI PERMASALAHAN
Sesungguhnya ada banyak KEBAIKAN di sekeliling kita, namun KEEGOISAN menutupi hati, membuat kita tidak MELIHATNYA.
Sesungguhnya kita punya banyak SAHABAT, namun KEBENCIAN membuat kita memandang mereka sebagai MUSUH.
Sesungguhnya kehidupan kita sudah BAHAGIA, namun rasa TIDAK BERSYUKUR membuat kita hidup MENDERITA.
Sesungguhnya PEKERJAAN kita sudah BAGUS, namun AMBISI berlebi
han membuat kita terus MENGELUH dan PROTES.
Sesungguhnya kita sudah memiliki BANYAK, namun KESERAKAHAN membuat kita merasa MISKIN.
Sesungguhnya hidup ini DAMAI, namun KEGELISAHAN membuat dunia terasa bagai MEDAN PERANG.
Kunci permasalahan tidak ada DI LUAR, melainkan ada dalam HATI kita.
Sesungguhnya kita punya banyak SAHABAT, namun KEBENCIAN membuat kita memandang mereka sebagai MUSUH.
Sesungguhnya kehidupan kita sudah BAHAGIA, namun rasa TIDAK BERSYUKUR membuat kita hidup MENDERITA.
Sesungguhnya PEKERJAAN kita sudah BAGUS, namun AMBISI berlebi
han membuat kita terus MENGELUH dan PROTES.
Sesungguhnya kita sudah memiliki BANYAK, namun KESERAKAHAN membuat kita merasa MISKIN.
Sesungguhnya hidup ini DAMAI, namun KEGELISAHAN membuat dunia terasa bagai MEDAN PERANG.
Kunci permasalahan tidak ada DI LUAR, melainkan ada dalam HATI kita.
"JANGAN TERBURU-BURU JATUH CINTA"
Tidak perlu terburu-buru untuk jatuh cinta,
Jika pada kenyataannya kita masih terlalu awam untuk mengerti apa makna cinta yang sesungguhnya.
Tidak perlu terburu-buru untuk jatuh cinta,
Jika dalam diri kita masih tersimpan hawa nafsu yang justru akan merusak kefitrahan cinta.
Tidak perlu terburu-buru untuk jatuh cinta,
Jika pada akhirnya kita hanya terbelenggu
akan buaian-buaian keindahan sesaat.
Tidak perlu terburu-buru untuk jatuh cinta,
Jika dibalik keindahan cinta justru akan membutakan mata hati kita.
Tidak perlu terburu-buru untuk jatuh cinta,
Jika pada kenyataannya masih banyak kita lihat mereka dengan bangganya memamerkankan cinta belum halalnya.
Dan tidak perlu terburu-buru untuk jatuh cinta,
Jika kita belum terlalu kuat iman untuk menjalaninya yang justru memudarkan cinta kita kepada-Nya.
Bukan kita tak ingin untuk mendapatkannya,
Bukan kita tak suka untuk menjalaninya,
Bukan pula kita merasa sok suci akan diri kita.
Kita hanya bermaksud ingin menjaga cinta dengan sebaik-baiknya,
Agar cinta kita tak tertambatkan dengan sia-sia sebelum waktunya.
Lebih baik,
Kita bersabar dalam sebuah penantian,
Ketika saatnya telah tiba nanti,
Ketika hati kita telah siap dan kuat menjalaninya.
Kita hanya menunggu waktu yang tepat ketika memiliki cinta,
Serta mendapat orang yang tepat untuk kita miliki,
Dan juga beharap sebuah kehalalan saat menjalaninya.
Tidak perlu terburu-buru untuk jatuh cinta,
Jika dibalik keindahan cinta justru akan membutakan mata hati kita.
Tidak perlu terburu-buru untuk jatuh cinta,
Jika pada kenyataannya masih banyak kita lihat mereka dengan bangganya memamerkankan cinta belum halalnya.
Dan tidak perlu terburu-buru untuk jatuh cinta,
Jika kita belum terlalu kuat iman untuk menjalaninya yang justru memudarkan cinta kita kepada-Nya.
Bukan kita tak ingin untuk mendapatkannya,
Bukan kita tak suka untuk menjalaninya,
Bukan pula kita merasa sok suci akan diri kita.
Kita hanya bermaksud ingin menjaga cinta dengan sebaik-baiknya,
Agar cinta kita tak tertambatkan dengan sia-sia sebelum waktunya.
Lebih baik,
Kita bersabar dalam sebuah penantian,
Ketika saatnya telah tiba nanti,
Ketika hati kita telah siap dan kuat menjalaninya.
Kita hanya menunggu waktu yang tepat ketika memiliki cinta,
Serta mendapat orang yang tepat untuk kita miliki,
Dan juga beharap sebuah kehalalan saat menjalaninya.
Minggu, 14 Oktober 2012
Ketulusan
Ketika kamu tetap tersenyum, meskipun merasa sakit...
Ketika kamu tetap memberi, meskipun tak pernah dibalas...
Ketika kamu tetap ceria, meskipun terluka...
Ketika kamu tetap diam, meskipun perih...
Dan ketika kamu bahagia, meskipun kehilangan....
Di situlah ketulusan hati sedang diuji...
Kesedihan mengajarkan tentang indahnya kebahagiaan... Seperti juga sakit,mengajarkan tentang nikmatnya sehat... Dan apabila sakit, Allah SWT yang menyembuhkanya...
Seringkali kita berputus asa tatkala mendapatkan kesulitan atau cobaan.
Padahal Allah SWT telah memberi janji bahwa di balik kesulitan ada kemudahan, pasti ada jalan keluar ygan begitu dekat...
Jumat, 12 Oktober 2012
Sang Suami Bertaubat
Ada seorang perempuan tua yang taat beragama, tetapi suaminya seorang yang fasik dan tidak pernah berbuat kebajikan.
Perempuan itu senantiasa membaca Bismillah setiap kali hendak memulai sesuatu.
Suaminya tidak suka dengan sikap istrinya itu dan senantiasa mengolok-oloknya. Tetapi istrinya tidak pernah meladeninya. Sebaliknya, dia selalu berdoa agar Allah SWT memberikan hidayah kepada suaminya.
Suatu hari suaminya berkata dalam hati, “Akan aku buat kamu kecewa dengan bacaan-bacaanmu itu.”
Untuk memulai aksinya, sang suami memberikan sebuah perhiasan kepada istrinya sambil berkata, “Simpan emas ini.”
Istrinya mengambil perhiasan itu dan menyimpannya di tempat yang aman. Namun, suaminya mengetahui tempat di mana perhiasan itu ditaruh.
Beberapa waktu kemudian, dengan diam-diam, sang suami mengambil perhiasan tersebut dan membuangnya ke tengah laut.
Setelah beberapa hari kemudian sang suami memanggil istrinya dan berkata, “Mana perhiasan yang dulu aku titipkan kepadamu?”
Sang istri pun pergi ke tempat dia menyimpan perhiasan dan diikuti oleh suaminya.
Dengan berhati-hati, sang istri membuka almari dengan membaca, “Bismillaahirrohmaanirrohiim.”
(Saat itulah Allah SWT menyuruh Malaikat Jibril AS menyelam ke dasar laut untuk mengambil perhiasan tersebut dan menaruhnya kembali ke tempatnya semula).
Sang istri pun lantas mengambil perhiasan itu dan diserahkan pada suaminya.
Alangkah terperanjat sang suami...!!!
Dia merasa bersalah dan mengakui semua perbuatannya.
Seketika itu juga sang suami bertaubat dan mulai mengerjakan perintah Allah. Dia juga senantiasa membaca Bismillah apabila hendak memulai suatu pekerjaan.
Perempuan itu senantiasa membaca Bismillah setiap kali hendak memulai sesuatu.
Suaminya tidak suka dengan sikap istrinya itu dan senantiasa mengolok-oloknya. Tetapi istrinya tidak pernah meladeninya. Sebaliknya, dia selalu berdoa agar Allah SWT memberikan hidayah kepada suaminya.
Suatu hari suaminya berkata dalam hati, “Akan aku buat kamu kecewa dengan bacaan-bacaanmu itu.”
Untuk memulai aksinya, sang suami memberikan sebuah perhiasan kepada istrinya sambil berkata, “Simpan emas ini.”
Istrinya mengambil perhiasan itu dan menyimpannya di tempat yang aman. Namun, suaminya mengetahui tempat di mana perhiasan itu ditaruh.
Beberapa waktu kemudian, dengan diam-diam, sang suami mengambil perhiasan tersebut dan membuangnya ke tengah laut.
Setelah beberapa hari kemudian sang suami memanggil istrinya dan berkata, “Mana perhiasan yang dulu aku titipkan kepadamu?”
Sang istri pun pergi ke tempat dia menyimpan perhiasan dan diikuti oleh suaminya.
Dengan berhati-hati, sang istri membuka almari dengan membaca, “Bismillaahirrohmaanirrohiim.”
(Saat itulah Allah SWT menyuruh Malaikat Jibril AS menyelam ke dasar laut untuk mengambil perhiasan tersebut dan menaruhnya kembali ke tempatnya semula).
Sang istri pun lantas mengambil perhiasan itu dan diserahkan pada suaminya.
Alangkah terperanjat sang suami...!!!
Dia merasa bersalah dan mengakui semua perbuatannya.
Seketika itu juga sang suami bertaubat dan mulai mengerjakan perintah Allah. Dia juga senantiasa membaca Bismillah apabila hendak memulai suatu pekerjaan.
Senin, 08 Oktober 2012
Mencintai dengan Dasar Setia
Kalau tak mampu MENCINTAI,
Jangan pernah sentuh hati seseorang...
Kalau tak mampu SETIA,
jangan pernah mengukir janji...
Kalau tak mampu MENGGENGGAM HUBUNGAN,
jangan pernah beri harapan...
Karena HATI MANUSIA itu...
Terlalu BERNILAI untuk DISAKITI,
Jangan pernah sentuh hati seseorang...
Kalau tak mampu SETIA,
jangan pernah mengukir janji...
Kalau tak mampu MENGGENGGAM HUBUNGAN,
jangan pernah beri harapan...
Karena HATI MANUSIA itu...
Terlalu BERNILAI untuk DISAKITI,
Terlalu MAHAL untuk DISIA-SIAkan dan
Terlalu BERHARGA untuk DIHANCURkan.
Ingatan buat DIRI...
Jangan tersalah memberi HATI pada insan yang tak sudi, pada insan yang tak mengerti...
Karena sekali kau memberi, selamanya dia di HATI, karena sekali kau dilukai, sampai kapan-kapan pun tetap kau ingati...
Ingatan untuk DIRI...
Hati-hatilah dalam memberi HATI, sebab ia hanya untuk insan yang tahu MENGHARGAI betapa tingginya nilai sekeping HATI...
Hati-hati membawa hati lebih baik menata hati !
Terlalu BERHARGA untuk DIHANCURkan.
Ingatan buat DIRI...
Jangan tersalah memberi HATI pada insan yang tak sudi, pada insan yang tak mengerti...
Karena sekali kau memberi, selamanya dia di HATI, karena sekali kau dilukai, sampai kapan-kapan pun tetap kau ingati...
Ingatan untuk DIRI...
Hati-hatilah dalam memberi HATI, sebab ia hanya untuk insan yang tahu MENGHARGAI betapa tingginya nilai sekeping HATI...
Hati-hati membawa hati lebih baik menata hati !
Renungan
(1) Kehilangan adalah cara terbaik untuk bersyukur, namun jauh lebih baik bersyukur karena tidak kehilangan.
(2) Mengambil hak orang lain sama seperti meminum air laut, semakin diminum akan semakin haus dan Anda akan ketagihan.
(3) Bagi orang sukses, bangkrut itu adalah bagaikan membayar uang kuliah, krisis adalah merupakan peluang, sedangkan hinaan dan cemoohan bagaikan cambuk dan mo
(2) Mengambil hak orang lain sama seperti meminum air laut, semakin diminum akan semakin haus dan Anda akan ketagihan.
(3) Bagi orang sukses, bangkrut itu adalah bagaikan membayar uang kuliah, krisis adalah merupakan peluang, sedangkan hinaan dan cemoohan bagaikan cambuk dan mo
tivasi.
(4) Saat berada jauh orang akan merindukan rumah, saat di rumah orang bisa hampir mati krn bosan. Manusia kadang sulit untuk menghargai apa yang didekatnya.
(5) Lihatlah ke atas untuk berdoa dan belajar, lihatlah ke bawah untuk kita bisa bersyukur, dan lihatlah sekelilingmu untuk berhati-hati.
(6) Hanya melalui kesulitanlah, manusia mau berdoa dan menengadahkan tangannya kepada Tuhan.
(7) Hidup sama seperti permainan catur, Tuhan akan bergerak menunggu giliran Anda untuk menggerakan pion pertama artinya Tak akan ada Hasil apapun bila Anda Tidak Memulainya.
(8) Kebenaran itu punya jalannya sendiri dan tidak perlu dibela, karena suaranya jauh lebih keras dari pembelaan itu sendiri.
(9) Malam bukan hanya milik rasa letih, tapi juga milik rasa syukur atas kekuatan yang Tuhan berikan untuk menjalani hari ini.
(10) Kalah adalah kesempatan untuk beristirahat dan dari kemenangan kecil kita bisa mempersiapkan diri untuk bisa menyambut kemenangan yang lebih besar.
(11) Satu fakta yang setiap orang harus tahu adalah bahwa masalah sangat takut dengan senyuman, maka hadapilah masalah sebesar apapun dengan senyuman.
(12) Dalam sejarah selalu saja ada seorang tokoh yang berhasil mengalahkan kemustahilan, pastikan saja itu termasuk diri Anda!
(4) Saat berada jauh orang akan merindukan rumah, saat di rumah orang bisa hampir mati krn bosan. Manusia kadang sulit untuk menghargai apa yang didekatnya.
(5) Lihatlah ke atas untuk berdoa dan belajar, lihatlah ke bawah untuk kita bisa bersyukur, dan lihatlah sekelilingmu untuk berhati-hati.
(6) Hanya melalui kesulitanlah, manusia mau berdoa dan menengadahkan tangannya kepada Tuhan.
(7) Hidup sama seperti permainan catur, Tuhan akan bergerak menunggu giliran Anda untuk menggerakan pion pertama artinya Tak akan ada Hasil apapun bila Anda Tidak Memulainya.
(8) Kebenaran itu punya jalannya sendiri dan tidak perlu dibela, karena suaranya jauh lebih keras dari pembelaan itu sendiri.
(9) Malam bukan hanya milik rasa letih, tapi juga milik rasa syukur atas kekuatan yang Tuhan berikan untuk menjalani hari ini.
(10) Kalah adalah kesempatan untuk beristirahat dan dari kemenangan kecil kita bisa mempersiapkan diri untuk bisa menyambut kemenangan yang lebih besar.
(11) Satu fakta yang setiap orang harus tahu adalah bahwa masalah sangat takut dengan senyuman, maka hadapilah masalah sebesar apapun dengan senyuman.
(12) Dalam sejarah selalu saja ada seorang tokoh yang berhasil mengalahkan kemustahilan, pastikan saja itu termasuk diri Anda!
Profesor
Di sebuah pemukiman, banyak orang tua yang
resah dan mengeluh karena sebagian besar anak anak remaja mereka mulai
kecanduan alkohol.
Para orang tua khawatir jika tidak segera dihentikan, kebiasaan ini akan berakibat buruk bagi kesehatan anak anak mereka.
Suatu hari, seorang profesor dari Badan Rehabilitasi Ketergantungan Obat dan Minuman Keras didatangkan untuk memberikan penyuluhan kepada pa
Para orang tua khawatir jika tidak segera dihentikan, kebiasaan ini akan berakibat buruk bagi kesehatan anak anak mereka.
Suatu hari, seorang profesor dari Badan Rehabilitasi Ketergantungan Obat dan Minuman Keras didatangkan untuk memberikan penyuluhan kepada pa
ra pemuda di pemukiman tersebut.
Si profesor mendemonstrasikan keahliannya dengan menunjukkan dua buah tabung kaca yang masing masing diisi air murni dan alkohol. Kemudian, seekor cacing dimasukkan ke dalam tabung pertama yang berisi air murni dan cacing itu pun berenang dengan girangnya. Setelah itu, si profesor memasukan cacing lainnya ke dalam tabung yang berisi alkohol. Dan apa yang terjadi? Cacing itu pun menggelepar kesakitan, tak lama kemudian tubuhnya menyusut seperti balon kempis.
Dengan cara seperti itu, si profesor ingin menunjukkan betapa berbahayanya alkohol terhadap organ organ tubuh manusia. Dan diharapkan mereka segera menghentikan kebiasaan buruknya itu.
"Apa makna dari percobaan ini?" tanya profesor kepada salah seorang pemuda yang duduk di barisan depan dan sejak tadi tampak serius mengamati percobaan tersebut.
"Sekarang terbukti, Profesor, bahwa alkohol memang sangat ampuh untuk membunuh cacing yang ada di dalam tubuh kita. Maka, mulai hari ini, mari kita minum alkohol lebih banyak lagi agar kita terhindar dari cacingan," teriak anak muda itu sembari memprovokasi kawan kawannya.
PESAN MORAL :
Mengharapkan perubahan atau memberi pengertian kepada orang orang yang telah memiliki pemikiran negatif memang tidak mudah, karena mereka telah memiliki pendapat atau argumen yang mereka yakini paling benar.
Perubahan baru bisa terjadi ketika mereka sendiri yang menemukannya. Dan biasanya baru disadari ketika penderitaan atau hal hal buruk mulai menghampiri kehidupan mereka sebagai akibat dari perbuatannya.
Si profesor mendemonstrasikan keahliannya dengan menunjukkan dua buah tabung kaca yang masing masing diisi air murni dan alkohol. Kemudian, seekor cacing dimasukkan ke dalam tabung pertama yang berisi air murni dan cacing itu pun berenang dengan girangnya. Setelah itu, si profesor memasukan cacing lainnya ke dalam tabung yang berisi alkohol. Dan apa yang terjadi? Cacing itu pun menggelepar kesakitan, tak lama kemudian tubuhnya menyusut seperti balon kempis.
Dengan cara seperti itu, si profesor ingin menunjukkan betapa berbahayanya alkohol terhadap organ organ tubuh manusia. Dan diharapkan mereka segera menghentikan kebiasaan buruknya itu.
"Apa makna dari percobaan ini?" tanya profesor kepada salah seorang pemuda yang duduk di barisan depan dan sejak tadi tampak serius mengamati percobaan tersebut.
"Sekarang terbukti, Profesor, bahwa alkohol memang sangat ampuh untuk membunuh cacing yang ada di dalam tubuh kita. Maka, mulai hari ini, mari kita minum alkohol lebih banyak lagi agar kita terhindar dari cacingan," teriak anak muda itu sembari memprovokasi kawan kawannya.
PESAN MORAL :
Mengharapkan perubahan atau memberi pengertian kepada orang orang yang telah memiliki pemikiran negatif memang tidak mudah, karena mereka telah memiliki pendapat atau argumen yang mereka yakini paling benar.
Perubahan baru bisa terjadi ketika mereka sendiri yang menemukannya. Dan biasanya baru disadari ketika penderitaan atau hal hal buruk mulai menghampiri kehidupan mereka sebagai akibat dari perbuatannya.
Minggu, 16 September 2012
“Mimpi Terindah Sebelum Ku Pergi”
Tiara
:
Seorang remaja berparas ayu duduk bersandar menatap
sebuah pohon yang mulai menguning dan beranjak kering kemudian segera gugur dan
mati.
Seperti
hidupku, sekalipun aku sedang sakit, aku masih ingat dengan perkataanku yang
sering aku ucapkan dalam hati yang berkali – kali aku katakan “Kelak aku akan
lebih dulu pergi dari kalian” alias “Mati Muda” kataku dalam hati. Aku mencoba
untuk tegar menjalani sebuah kehidupan ini. Meski sakit yang aku alami saat ini
tidak dapat aku tahan lagi, penyakit yang selalu saja menghantui aku akan
sebuah kematian.
Aku tidak ingin orang yang berada disekitarku mengetahui
tentang penyakit yang aku alami sekarang. Sempat terucap kata – kata yang
sering aku ucapkan dalam hatiku kepada salah satu teman lelakiku, yang
bertinggal tidak jauh dari tempat kostk ku, Dafa, teman 1 kampusku.
Dia
selalu saja mengunci mulutku, memutus kata – kataku yang menurutnya tidak
pantas untuk aku katakan. Dafa, juga pernah menampar pipi kiriku ketika lagi –
lagi aku mengulang kalimatku tentang kematian itu.
Aku berfikir mungkin dia sudah tidak bisa sabar
menghadapiku atau dia terlalu takut jika kematianku itu benar – benar terjadi
padaku secepat ini. Aku juga tidak tahu apa yang ada dihatinya sekarang.
“Daun
itu akan gugur dan kemudian akan mati, seperti diriku yang tak lama lagi akan
pergi meninggalkanmu Fa” kataku kepada Dafa teman 1 kampusku.
“Kamu
bicara apa sih tiara, maksud kamu bicara sperti itu apa Ra?” kata Dafa.
Aku
terdiam sejenak dan kemudian aku tertawa, meski aku tidak tahu apa yang harus
aku katakan jika Dafa bertanya kenapa aku tertawa.
Aku
coba untuk tersenyum dan tertawa karna aku tidak ingin Dafa berfikir tentang
aku yang bukan – bukan.
Saat
itu aku berada disampingnya duduk berdua dihalaman kampus kami dibawah pohon
yang rindang. Aku berusaha mencari topik pembicaraan yang lain agar dia tidak
terlalu curiga dengan perkataaku tadi.
“Kita
kekantin aja yuk !” kataku dengan singkat.
“Ya
sudah ayo, aku juga lagi lapar Ra”. Kata dafa yang duduk berhadapan. Dafa yang
menatapku penuh dengan keseriusan yang buat aku bingung. Aku hanya berdoa
semoga dia tidak curiga kepadaku.
“Dafa,
kenapa kau menatapku seperti itu? Ada yang aneh dari penampilanku hari ini !”
kataku yang akan memulai pembicaraan.
“Tidak
Ra, tidak ada yang aneh dari kamu!
“Terus
kenapa kau menatapku seperti itu?”
“Eeeeemmmm...
aku bangga aja punya teman seperti kamu. Uda pintar, cantik, rajin, baik, tidak
sombong lagi”.
“Ah...
lebay kamu Fa”.
“Beneran
lagi Ra, ya udah yuk makan laper.... !!”
Kami
mulai makan yang sebelumnya sudah kami bercanda tawa disebuah waktu berlalu
dengan cepat, setelah kami bercanda tawa disebuah kantin tempatku berkuliah
waktu yang memutus pembicaraan kami.
Kami
pun bersama ke kosan kami tinggal.
Keesokan
harinya, aku tidak dapat masuk kuliah karena penyakit yang aku alami kambuh
kembali. Aku beristirahat dikamarku, aku tidak sanggup menahan rasa sakit ini. Penyakit
yang selalu menggrogoti otak ku. Dokter sudah
mengatakan hidupku hanya bergantung kepada obat – obatan juga selang infus yang
terus menempel ditanganku. Aku menderita “Kanker Otak” yang sudah bertahun aku
rasakan, dan sudah mencapai stadium akhir.
Aku masih belum berani untuk mengatakannya kepada Ayahku
juga keluargaku yang lain. Apalagi kepada Dafa temanku yang paling dekat
denganku. Aku dapat menyembunyikannya penyakit ini karena aku jauh dari
keluargaku, aku pergi ke kota untuk menlanjutkan sekolahku ke perguruan tinggi.
Sedangkan Ayahku hanya dikampung tempatku dilahirkan. Aki tidak bernai
mengatakan kepada mereka, aku tidak ingin merepotkan dengan keadaanku yang
seperti ini. Aku tidak ingin mereka merasak kesedihanku. Cukup hanya aku yang
mengetahuinya.
Sebuah handphone yang aku letakkan disamping bantalku,
berbunyi aku melihat ternyata Dafa yang menelfonku. Aku membiarkan handphoneku
tetap berbunyi hingga berpuluh – puluh kali Dafa menelfonku. Nafasku terpatah –
patah, aku merasa sangat lelah. Seperti seorang perempuan renta yang sedang
menunggu masa tutup usia. Aku hanya berbaring dan berbaring ditempat tidurku. Berjalan
hanya dalam khayal yang sesungguhnya kedua kakiku tidak dapat melangkah
kemanapun. Rosa takut selalu menghantuiku akan sebuah kematian tapi ini
perjalanan hidup yang harus aku lalui.
Aku
sudah pasrah jika nafasku hanya terhenti sampai disini, meski aku harus
meninggalkan orang – orang yang menemaniku menjalani sebuah kehidupan. Saat itu
aku tidak berani memejamkan mataku, aku takut tidak dapat bangun kembali
melihat isi dunia ini. Mataku masih menampung sekian banyak butiran – butiran bening
yang belum mendapat giliran untuk tumpah.
Aku mencoba mengambil obat – obatku yang terletak
disebuah menja kecil yang berjarak tidak jauh dariku. Aku berusaha minum obat
itu dan berusaha untuk lari dari penyakit ini. Sehari telah aku lewati meski
aku hanya dapat berbaring disebelah tempat tidur yang sudah rapuh. Malam telah
datang kembali menyelimuti hatuiku. Aku masih juga belum bisa memejamkan
mataku, tidak ada suara apapun yang aku dengar malam itu seekor jangkrik pun
tidak mengeluarkan suaranya. Hingga malam itu terasa sangat sunyi dan sepi,
hanya suara jam yang menghantarkan waktu perjalanan dibumi ini. Jam menunjukkan
pukul 02.00 Wib. Sekian lama akhirnya mataku terpejam dengan sendirinya.
Untunglah
esok harinya aku masih dapat melihat dunia ini.
Dafa
datang ke kost ku dengan sepeda motornya yang berwarna biru, mencoba
menjemputku untuk berangkat ke kampus. Aku belum bisa ke kampus hari ini,
nafasku masih terpatah – patah, kepala yang ingin pecahnya rasanya. Dafa mengetuk
pintu kost ku ketika aku ingin membukakan pintu, ibu kost ku datang menemui Dafa.
“Nak
Dafa sepertinya nak Tiara tidak ada sejak semalam, pintu kamarnya tidak terbuka
sedikitpun mungkin dia pulang ke kampung halamannya ada keperluan lain” kata
ibu kost itu.
“Apa
Tiara tidak ada pamit dengan ibu?”
“Tidak
nak dafa, tiara tidak ada pamit kepada ibu mungkin dia buru – buru nak?”
“Tidak
biasanya tiara seperti ini (menggumam) oh ya sudah bu terima kasih atas
informasinya, saya permisi dulu”
“Ia
nak”.
Aku tidak jadi membukakan pintu dan menemui dafa, aku
kembali berbaring ditempat tidur. Beberapa jam aku berbaring aku mencoba untuk
keluar kamar. Baru beberapa langkah aku berjalan aku terjatuh dan tidak
sadarkan diri. Ibu kost ku lah yang membawaku kerumah sakit dan dari situlah
semua kebohonganku yang aku sembunyikan selama ini pada semua orang terbongkar
sudah. Mereka sudah mengetahuinya, aku mencoba memanggil dafa yang duduk disofa
menemaniku dirumah sakit. Tapi suaraku tersumbat ditengggorokanku yang kering,
aku ingin minum air lewat mulutku tetapi hanya selang infuslah yang terus
menerus menembus tangan kananku selama ini. Akhirnya, Dafa menoleh ke arahku
dan mendekatiku.
“Kita
akan bertemu lagi ditempat yang kita sebut kehidupan. Hanya saja situasi yang
sangat berbeda, kita masih seusia, tetapi kita tidak bisa dikatakan sebagai
seorang dewasa, bicara kita masih tidak tertata rapi, kesana kemari khas bahasa
anak – anak zaman sekarang. Semua sangat berbeda dengan apa yang pernah kita
berdua tertiupkan ke alam ini. Perjalanan hidupku yang terhenti disini” kataku
dengan nafas yang terpatah – patah.
Aku terlanjur tertidur, dan aku bermimpi.
Ibuku
berdiri dalam nuansa yang lembut, namun berkesan asing bagiku. Aku mencoba
memanggilnya tetapi suaraku tersumbat di tenggorokkan. Ibuku berdiri didalam
kesunyian tanpa ada orangpun yang menemani ibuku.
Ibuku
berdiri ditempat yang sunyi seolah tidak melihat kehadiranku disini, barang
kali debur rindu didadaku yang membuncah yang cukup keras untuk menjadi tanda
keinginanku untuk bertemu dengannya?
Aku
merindukan pelukkan seorang ibu!
Akhirnya, Tiara seorang gadis yang mencoba untuk tegar
tertidur untuk selama – lamanya dalam pelukkan Dafa, teman yang paling dekat
dengan Tiara.
“Kini
kau telah meninggalkanku sendiri, dengan kebohonganmu yang buat aku kecewa
tiara, aku ingin mengatakan padamu bahwa aku selama ini mencintaimu.” Kata dafa
yang selalu meneteskan air dari wajahnya.
“Selamat
Jalan My Princes!” L
*PERGI UNTUK SELAMA – LAMANYA*
SELESAI
____ooOOoo____
Kamis, 13 September 2012
ARTI PERSAHABATAN
Kata orang persahabatan tidak mengenala namanya perbedaan, waktu, jarak, harta
ataupun suku. Apapun itu, sahabat akan tetap ada. Sahabat sejati tidak akan
pergi walaupun dia telah disia-siakan bahkan tidak dianggap akan arti kehadiranyya
dan juga perbuatannya. Yang ada dalam benak dari seorang sahabat adalah bisa
selalu ada untuk orang-ornag yang ada didekatnya, entah orang tersebut
mengaanggapnya hanya sebatas teman biasa atau orang yang berarti, yang
terpenting baginya bisa membantu orang-orang yang ada didekatnya.
Inilah kisah
persahabatan ku.Nama ku Asih Syahputri,aku adalah seorang gadis biasa yang
hidup ditengah-tengah masyarakat jawa, yang masih sangat kental ikatan
kekeluargaannya. Aku dididik sejak kecil untuk bisa menghargai orang lain, dan
menolong orang lain, diajarkan tentang kelapang dadaan dan diajarkan untuk
meminta pamrih pada orang lain.
Tapi aku
adalah seorang yang terbiasa menyendiri, aku tak terlalu suka keramaian, aku
lebih suka duduk diberanda rumah, dan mengisi hari-hariku dengan menulis. Aku
sangat suka menulis, apapun itu, aku suka menulis semua apa yang ada dalam
pikiranku. Hingga suatu hari aku didatangi oleh seorang yang merubah duniaku.
“hai, kamu asih ya?” Tanya orang itu kepadaku
“iya, kamu
siapa?” tanyaku sambil menatap lekat orang itu, siapa tau aku mengenalnya
“kenalin, aku aria” orang itu mengulurkan tangannya
“kenalin, aku aria” orang itu mengulurkan tangannya
Aku kemudian membalas uluran tangan aria, ternyata dia adalah tetangga baruku. Aku tak tau dari mana dia tau namaku. Mungkin saja dari orang-rang yang ada dilingkunganku. Atau mungkin saja dia sudah lama mengenalku. Hah apapun itu aku tak terlalu peduli.
Aria sering mengusikku, diam-diam dia sering muncul dari belakangku, membaca setiap baris goresan penaku yang kutulis pada kertas-kertas putih buku diaryku. Setelah selesai aku menulis barulah dia mengagetkaknku, dengan mengulang kata-kata yang aku tulis dalam diary ku.
“aku gag suka sama orang baru itu, dia usil dan sering menggangguku” kata aria mengagetkanku
“kamu..!!” kataku kaget bukan main, aku merasa gag enak
“kamu kenapa sih gag suka sama aku, ?” Tanya
aria
“em soalnya
kamu usil” kartaku kemudian
“em kamu itu cewek paling aneh yang pernah aku
kenal” kata aria padaku
“maksud kamu” kataku sambil menatap nya lekat-lekat
“maksud kamu” kataku sambil menatap nya lekat-lekat
“iya, kamu
tu gag kayak cewek-cewek pada umumnya, kamu itu bagaikan sebatang kara ditengan
lautan mentimun” kata aria sekenanya
“aku makin gag ngerti” kataku
“iya, kamu tu kenapa sih suka banget
menyendiri, kenapa kamu gag mencoba mencari teman” Tanya aria
“aku lebih
suka sendiri” jawabku singkat
“kenapa,
padahal aku lihat kamu itu orangnya suka menolong, tapi kenapa kamu gag punya
teman” Tanya aria
Aku hanya
diam, tak menjawab, hanya menunduk. Aria tau kalau perkataanya telah sedikit
menyinggungku,
“maaf ya sih, aku tu gag ingin apa-apa, aku Cuma pengen kamu bisa bangkit, dunia ini tak sebesar daun kelor” kata aria lalu meninggalkan ku sendiri.
“maaf ya sih, aku tu gag ingin apa-apa, aku Cuma pengen kamu bisa bangkit, dunia ini tak sebesar daun kelor” kata aria lalu meninggalkan ku sendiri.
Aku kemudian hanya duduk termenung, mungkin
benar kata aria, bagaimana aku bisa mendapatkan teman kalau aku hanya berdiam
diri.
Dan akhirnya Aria adalah sahabat petama yang aku punya, dia selalu ada buatku, dia selalu menghiburku, kini duniaku menjadi berubah. Aku pun juga selalu ada untuk aria, bagiku aria sangat penting, karena dia telah merubah warna hidupku. Dulu aku yang hanya seorang yang pendiam, berubah sedikit menjadi agak cerewet, tapi tidak berlebihan.
“makasih ya, arya udah jadi sahabat ku”
“iya sih,
sama-sama, pokonya kita harus jadi sahabt selamanya”
“iya, apapun yang terjadi”
Dan tak
terasa kami sudah setahun bersahabat, dan kini kami sama-sama sekolah,
awal-awal sekolah kami masih sering bertemu, tapi stelah beberapa hari sekolah,
kami jarang bertemu dan jarang berkomunikasi. Aku mencoba mengirim pesan pada
aria, tapi tidak ada balasan. Aku merasa ada yang berubah darinya. Aku tak tau
apa penyebabnya, semua pesan yang kukirim lewat sms, tak ada satupun yang
dibalas.
Aku merasa ada yang kurang setelah perubahan aria kepadaku, kini tak ada lagi pesan-pesan dari aria yang kuterima. Apa benar aria telah melupakaknku, karena dia telah mendapat teman baru, seingatku aria hanya sekali menghubungiku, itu juga karena dia minta tolong untuk dibuatkan tugasnya, pada saat itu aku merasa lega aku kira aria enggak lupa sama aku, tapi ternyata aku salah. Itu bisa dibilang pesan terakhir aria, setelah 2 bulan terakhir.
“hai sih, ngelamun aja” kakak ku mengagetkanku
“eh kak,
bikin aku kaget aja”
“iya abisnya
kamu ngelamun aja, mikirin apa sih”
“aku bingung
aja kak, kakak tau kan kalau selama ini aku berteman baik dengan aria, tapi
udah 2 bulan terakhir ini dia berubah kak” keluhku pada kakakku
“berubah gimana?”
“iya kak,
sms ku enggak pernah dibls, kalau aku telfon juga enggak pernah diangkat”
“yah mungkin aja dia sibuk sih”
“yah mungkin aja dia sibuk sih”
“iya masak
sibuk 2 bulan sih kak” kataku kemudian
“em ya udah nanti biar kakak bantu cari tau
deh” kata kak sinta
Waktu hari minggu aku memutuskan untuk pergi kedanau, biasa aku dan aria sering bermain disana. Pada saat itu aku melihat aria, tapi tak sendiri, dia bersama dengan seorang pria, aku mencoba mendekati mereka, tapi langkahku kemudian terhenti,
“gimanaa aria, apa kamu udah berhasil menjauhi asih” Tanya orang itu
“iya, aku
udah buat dia benci sama aku juga, sekarang kamu udah puaskan” kata aria
“bagus aria,
kerja bagus, ini uang buat lo” orang itu memberikan uang pada aria
Aku tak mengerti apa maksud dari semua itu lalu orang itu berkata
“itu uang buat
kamu, dari kerja keras kamu, sesuai dengan perjanjian,kamu itu emang the best”
Aku tak tahan lalu aku menghampiri mereka
Aku tak tahan lalu aku menghampiri mereka
“apa
maksudnya semua ini, jadi kamu selama ini baik sama aku,dan berpura-pura jadi
sahabat aku hanya karena uang”
Aria hanya diam,
lalu orang itu yang menjelaskan
“iya, betu
sekali, dan aria udah berhasil melakukannya, 1 tahun yang lalu, saya dan aria
membuat perjanjian dan taruhan jika aria berhasil buat kamu mau bersahabat
dengan dia maka aria akan mendapat uang”
“aku gag nyangka
ya, ternyata kamu begini, dulu kamu yang bilang, bahwa sahabat itu lebih
berharga dari apaun, tapi kenapa kamu justru melakukan ini sama aku” kataku
sambil menangis
Aku benar-benar kecewa dan sedih, orang yang kuanggap sahabatku ternyata gag lebih dari seorang yang tak punya perasaan, dia menukar arti persahabatan ini dengan uang.
Aku benar-benar kecewa dan sedih, orang yang kuanggap sahabatku ternyata gag lebih dari seorang yang tak punya perasaan, dia menukar arti persahabatan ini dengan uang.
“maafin aku sih, sebenarnya aku juga gag mau ngelakuin ini aku terpaksa” kata aria
“sebenarnya aku punya salah apa sih sama kamu ya, sampe kamu tega kayag gini” kataku
“aku bener-bener minta maaf sih, aku pada saat itu emang lagi butuh uang” kata aria
“lalu kenapa harus aku yang menjadi bahan taruhanya, lalu apa arti persahabatan kita selama ini”
“karena kamu itu orangnya super pendiam, dan susah buat diajak ngomong, makanya kamu jadiin bahan taruhan” kata teman aria tadi
“aku
sebenarnya juga mengaggapmu sahabat terbaik ku sih, aku dua bulan ini menjauhi
kamu, karena aku gag mau kamu tahu soal taruhan ini, aku gag mau menghianati
persahabatan kita, aku mohon maafin aku sih” kata aria
“udah lah
ya, kamu gag perlu minta maaf, makasih buat semuanya”
Aku pulang dengan berlinangan air mata, aku gag nyangka, ternyata sekarang persahabatan bisa ditukar dengan uang, padahal aku telah benar-benar menganggap aria teman baikku. Aku pandangi gelas persahabatan kami. 1 tahun yang sangat berarti buatku, ternyata tak berarti apa-apa buat arya. Aku menagis dalam kamarku, rasa ini bahkan lebih sakit dari rasa putus dari pacar. Terdengar suara pintu kamarku diketuk-ketuk
“sih, aku mohon keluar dari kamar, aku mau ngomong sama kamu” suara arya diluar.
Aku tak
menghiraukannya, rasa sakit hati ku sudah lah amat kuat tertancap dalam hatiku.
“aku tau aku salah, tapi aku terpaksa sih, pada
saat itu aku ada hutang sama orang tadi, karena buat berobat ibu ku, jadi aku
terpaksa terima taruhannya “ kata aria
“tapi kenapa harus aku sih ya, kenapa?” Triakku
“tapi kenapa harus aku sih ya, kenapa?” Triakku
“itu karena
pilihan dia, aku juga gag ada maksud sih, aku akan melakukan apa ja sih biar
kamu mau maafin aku” kata aria
“pergi dan
jangan pernah temui aku lagi, dan jangan muncul didepan ku lagi, aku nyesel
kenal kamu” teriaku.
“baik, kalau
itu buat kamu maafin aku, aku akan pergi, jaga diri kamu baik-baik sih”kata
aria kepada ku
Setellah itu, aria pergi, dalam hatiku sebenarnya tak rela, tapi aku juga sngat benci diperlakukan seperti ini. 3 hari setelah hari itu, aku kemudian mendengar Aria meninggal karena kecelakaan motor, aku begitu kaget. Dan aku datangi keluarganya, biar bagai manapu, aria pernah menjadi sahabatku. Aku menghadiri pemakamannya, aku tak kuasa menahan air mataku, melihat jenasah sahabatku itu, menghilang, ditelan bumi. Tenyata arya benar-benar tak akan muncul lagi dihadapanku selamanya
.
“nak, apa kamu yang namanya asih” ibu arya mendekatiku
“nak, apa kamu yang namanya asih” ibu arya mendekatiku
“iya benar
bu” kataku, sambil menghapus air mataku.
Ibu tua itu lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya, sebuah amplop putih dia ulurkan kepada ku
“saat masih dirawat dirumah sakit, aria menuliskan surat ini untukmu, padahal pada saat itu, dia sangat kesusahan untuk memegang pena saja,tapi dia bersikeras” kata ibunya aria, lalu pergi
Saat dirumah, aku buka surat itu, tanganku gemetar dan air mataku mengalir dipipiku
Untuk Sahabatku Asih
Aku benar-benar minta maaf, aku sebenarnya gag pernah ada maksud untuk membohongimu, aku terpaksa melakukan ini, karena butuh uang itu untuk berobat ibuku.
Mungkin saat kamu baca surat ini, aku telah berada disisi Tuhan, aku telah damai berada disampingnya, tapi Tuhan mungkin juga tak akan menerimaku, sebelum kamu memaafkan aku. Di tempat peristirahatKu yang terakhir mungkin q hanya bisamenatapmu. Sih kamu adalah sahabat terbaik yang pernah ku miliki, lewat kamu aku telah mengenal arti persahabatan sesungguhnya. Aku benar benar minta maaf jika udah buat kamu kecewa dan sakit hati.
Dan sekarang
Aku juga telah memenuhi permintaanmu, untuk tidak muncul selamanya dihadapanmu,
dan saat kamu membaca ini, mungkin aku telah tak ada lagi di dunia. Aku merasa
waktu ku semakin dekat.
Jadi aku
mohon sih, maafin aku. Aku ingin melihat senyummu yang tulus untuk memaafkan
aku ketika aku disana nanti. Aku saying kamu sahabatku. Pesanku, carilah terus
teman dan sahabat, jangan berhenti, Tuhan pasti tak akan membiarkan gadis
sebaik kamu sendiri.
Dari seseoran yang pernah menjadi sahabatmu dan selalu ingin menjadi sahabatmu
Aria
Dari seseoran yang pernah menjadi sahabatmu dan selalu ingin menjadi sahabatmu
Aria
Aku tak
kuasa menahan air mataku, tak ada kata-kata yang bisa aku keluarkan. Hanya
suara isak tangis. Ternyata aku salah, Aria melakukan ini demi ibunya. Dan kini
aku telah kehilangan seorang yang penting dalam hidupku, aku telah kehilangan
sahabatku untuk selamanya. Kini semua tentang aku dan aria hanya tinggal
kenangan, gelas tanda persahabatan kami, aku peluk erat-erat bersama dengan
surat terakhir aria. Aku gag nyangka aria akan pergi secepat ini. Dan kini aku
hanya bisa mendoakannya semoga Tuhan menempatkan aria pada tempat yang indah
dan aku akan selalu memaafkannya sahabat terbaiku.
Langganan:
Postingan (Atom)