Me Goeroeh92

Sabtu, 30 Juni 2012

Bahaya Akan Narkoba



1. APAKAH NARKOBA ITU ?
Masih banyak orang belum memahami apa sebenarnya Narkoba itu, karena bersimpang siurnya pemakaian istilah dan penafsirannya. Hal ini bisa terjadi karena istilah ini baru saja disosialisasikan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika Psikotropika, Bahan Adiktif, yaitu nama segolongan zat alamiah, semi sintetik maupun sinetik.
Populernya nama Narkoba yang sering diberitakan melalui media elektronik maupun media masa membuat orang terpanggil untuk mengetahuinya, mencobanya dan malah memperdagangkannya.
Narkoba pada prinsipnya adalah zar atau bahan yang dapat mempenagruhi kesadaran, fikiran dan perilaku yang dapat menimbulkan ketergantungan kepada pemakaiannya. Bila hal terakhir ini kejadian pada seseorang, maka dapat dipastikan berakhirlah semua masa depan gemilangnya. Dari itu dihimbau kepada seluruh putra/putri tercinta anak bangsa, jangan sentuh itu Narkoba.
Dampak kejahatan Narkoba akan terimbas kepada seluruh keluarga. Merusak tatanan dan tata krama yang pernah ada. Seorang anggota keluarga yang menjadi korban narkoba akan membuat susah seisi rumah. Keributan selalu timbul berasal dari perilaku seseorang pecandu Narkoba. Tidak jarang keributan berawal dari hilangnya barang – barang berharga dari dalam rumah, yang kemudian diketahui dicuri dan dijual dengan murah untuk mendapatkan Narkoba.
Angka kejahatan Narkoba berkembang pesat diseluruh Indonesia, kejahatan tersebut tidak hanya dilakukan warga Indonesia tapi juga orang asing. Itu berarti sindikat Internasional sudah menjadikan Indonesia tidak saja sebagai transit peredaran saja melainkan sebagai sarang produksi Narkoba Internasional.

NARKOTIKA
Sebenarnya Narkotika, adalah zat ataupun obat yang berasal dari sejenis tanaman ayau bukan tanaman, baik berbentuk semi sintesis maupun sintetis. Misalnya : mariyuana yang lebih terkenal dengan nama ganja, bunga koka, kokain, opium yang digolongkan Narkotika menurut UU. R.I. No. 35 Tahun 2009 antara lain :
A.    Ganja/Mariyuana/Kanabis Sativa (Halusinogen)
a.       Ganja yang dikenal bernama Cannabis Sativa pada mulanya banyak digunakan sebagai obat relakan untuk mengatasi intoksikasi (keracunan ringan). Bahan yang digunakan dapat berupa daun, batang, dan biji.
b.      Banyak orang yang mengkonsumsi ganja dengan cara menghisapnya seperti orang menghisap rokok. Ada juga dengan cara memasukkan ke dalam makanan guna mendapatkan rasa nikmat.
c.       Membuat ketagihan secara mental dan berfikir menjadi lamban dan pencadunya nampak bodoh karena zat tersebut dapat mempengaruhi konsentrasi dan ingatan serta kemampuan berfikir menjadi menurun.  Seringkali pengguna mencari obat – obatan guna mendapatkan kepuasan maksimal/optimal, meski mereka menghadapi resiko yang amat fatal. Menurut pengakuan para junkis (sebutan bagipara pecandu Narkoba) kenikmatan puncak melebihi segalahnya sehingga kematian bukanlah yang ditakuti karena itulah mereka menginginkan pbat yang lebih keras dan lebih mematikan.
d.      Mengandung bahan kimia delta-9 tetrahyrocnabiol (THC) yang dapat mempengaruhi pemakai dalam cara melihat dan mendengar.
e.       Bahwa pemakai ganja dalam waktu panjang dapat menyebabkan schizoprenia atau kegilaan.




Efek yang di timbulkan oleh pecandu ganja
F Riang ria berlebihan, kalau dipancing ketawa ia akan ketawa berkepanjangan, walau tidak ada yang lucu merasa.
F Merasa percaya diri, tidak peduli terhadap lingkungan
F Nafsu makan bertambah besar sedangkan bekerja malas, sehingga tubuh menjadi kurus kering
F Egonya tinggi, merasa dirinya perlu dilebihkan
F Tidak ada rasa sopan santun didalam atau diluar rumah
F Terkadang mata sayu, merah melotot, penglihatan kabur dan jalan sempoyongan
F Bila berada sendirian mengalami halusinasi/menghayal, banyak keringat, mual – mual, muntah – muntah, mencret dan terkadang susah tidur.
F Apabila kelebihan menghisap ganja (overdosis) maka ia akan gelisah yang amat sangat dan curiga yang mendalam. Pemusatan pemikirannya ambruk hingga mengakibatkan putus sekolah, atau dipecat dari tempat pekerjaannya.
Menurut para pecandu ganja ini, pada mulanya mereka mengisap guna menimbulkan inspirasi atau ide cemerlang dan sekaligus melepaskan diri dari beban kegalauan atau permasalahan yang tidak teratasi.
Apa hendak dikata, tanpa disadari pelarian mereka ke narkoba berimplikasi negatif, baik kepada diri sendiri maupun kepada lingkungan keluarga. Inilah awal terbukanya pintu ke alam lain yakni gila.
Perlu diketahui pemakai ganja adalah perkenalan pertama masuk ke dunia yang lebih gelap lagi, yang bernama putaw (heroin). Sebelum menyesal hangan coba – coba. “Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudia tidak berguna,” begitulah kata pribahasa kita.
Sebelum terlanjur datangnya penyesalan, adalah lebih baik mengatakan “tidak pada narkoba”.
Yel inilah merupakan benteng yang kokoh agar terhindar malapetaka itu.

Morfin (Narkotika)
Morfin merupakan turunan opium yang dibuat dari hasil pencampuran getah poppy (papaver sormari ferum) dengan bahan kimia lain, sifatnya jadi semi sintetik.
Morfin merupakan zat aktif dari opium. Didalam dunia kedokteran zat ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada waktu dilakukannya pembedahan/operasi. Ketika pecah perang saudara di Amerika Serikat tahun 1856 zat ini digunakan untuk serdadu yang luka, mengurangi rasa sakit. Akan tetapi karena efeknya yang negatif maka penggunanya diganti dengan obat – obatan sintetik lainnya.

Heroin (Narkotika)
Heroin ini merupakan turunan morfin yang sudah mengalami proses kimiawi. Pada mulanya heroin ini digunakan untuk pengobatan ketergantungan morfin, tetapi kemudian terbukti bahwa kecanduan heroin justru lebih hebat. Morfin atau heroin disebut juga putaw. Bentuknya seperti serbuk putih, tidak berbau.

Efek pengguna Morfin, Heroin (Putaw) :
-          Dapat menekan kegiatan system syaraf
-          Memperlambat pernafasan dan detak jantung
-          Memperbesar pembuluh darah
-          Mengecilnya bola mata
-          Adanya perasaan mual – mual dan muntah – muntah bagi korban pemula. Bila overdosis dapat merenggut nyawa.
-          Menggangu kerja organ tubuh seperti jantung, lever, paru, ginjal dan usus.

Kokain
Efek dari penggunaan kokain akan menyebabkan paranoid, halisinasi serta berkurang rasa percaya diri. Pemakaian obat ini akan merusak susunan saraf di otak. Selain memperburuk syistem pernafasan, penggunaan yang berlebihan sangat membahayakan dan bisa membawa kematian. Kokain yang turunannya putaw sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

PSIKOTROPIKA
Psikotropika adalah obat – obatan yang bukan nartkotika, tetapi mempunya efek yang sama dengan narkotika apabila disalah gunakan. Karena sasaran dari obat – obatan tersebut adalah syaraf – syaraf tertentu dari system syaraf pusat di otak. Pemakaian obat ini menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku.

Contoh obat – obatan yang tergolong jenis Psiktropika antara lain :
Ø  Shabu – shabu
Ø  Ekstasy, dengan nama lain inex, Amphetamin (zat psiko stimulan)
Ø  Rohypnol, pil koplo
Ø  Mandrax

A.    Shabu
Zat yang tidak berbau dan bening ini merupakan komoditas baru yang sedang trend dan laris. Dalam dunia kedokteran disebit juga dengan istilah Methamfetamine  yang masih saudara kandung ekstasy, karena sama-sama tergolong dalam keluarga Psikotropika Stimulansia dapat menyebabkan ketergantungan. Tadinya segementasi pasar dari shabu-shabu ini adalah para selebritis disusul eksekutif muda. Lama- kelamamaan menyeruah menyebar ke sentra pasar bebas, meliputi kota dan desa. Barang haram ini tidak lagi dimiliki orang berkantong tebal, lapisan akar rumput ikut menyabu ria denga pahe (paket hemat).

Indikasi :
F  Bentuk seperti kristal putih mirip vetsin
F  Efek penggunaan zat sama dengan ecstasy menyebabkan kenikmatan semu
F  Mengakibatkan efek yang kuat pada system syaraf
F  Pemakai akan bergantung secara fisik dan mental
F  Penggunaan terus menerus dapat merusak otot jantung
F  Zat ini mendorong tubuh melampaui ambang batas kekuatan fisik
F  Pemakai merasa fly dengan perasaan kosong, sementara itu berangsur-angsur membangkitkan kegelisahan yang luar biasa.
F  Efek langsung penggunaannya menjurus pada prilaku
F  Kekerasan
F  Berat badan menyusut
F  Kejang-kejang
F  Dapat menyebabkan impotent
F  Over dosis mengakibatkan kerusakan lever dan paru-paru

Akibat menggunakan Shabu :
F  Berat badan menyusut
F  Kejang-kejang
F  Kerusakan ginjal
F  Kerusakan jantung
F  Senewen/gila
F  Impotent
F  Halusinasi
F  Paranoid
F  Serangan jantung
F  Mati merana

B.     Ekstacy
Dari sekian banyak jenis Narkoba yang beredar maka ekstacy mungil inilah yang paling banyak di produksi di dalam negeri. Selain bahan bakunya mudah di dapat harga jualnya pun bervariasi mulai harga golongan “high clas eksekutif” selebritis, diatas Rp. 100.000 hingga harga banting di warung cafe ‘ceban’ Rp. 10.000 per butir. Tapi kwalitas pil tersebut bisa bikin teler malah semaput mati.
Inex nama lain ekstacy ini masih keturunan kandung Psikotropika banyak diperjual belikan bagai kacang goreng. Ekstacy dalam bentuk tablet dan kapsul dengan ukuran sebesar kancing kerah baju yang terdiri dari berbagai macam jenis, diantaranya : Adam, Eva, Flash, Dolar, Bon Jovi, Mike Tyson, Play Boy, Apple, White Dove, Pink Polox, dan lain-lain.

Akibat menggunakan ekstacy adalah :
F  Diare/mual-mual, muntah
F  Hyperaktif
F  Gemetar tak terkontrol
F  Denyut nadi sangat cepat
F  Mual, muntah, menceret
F  Hilang selera makan
F  Rasa haus yang amat sangat
F  Sakit kepala dan pusing-pusing

Gejala Putus Obat
Apabila seorang pemakai sudah pada tingkat kronis, tiba-tiba tidak mendapatkan obat atau zat yang biasa ia pakai, timbullah gejala-gejala dalam tubuhnya seperti :
·         Bekeringat
·         Merasa sakit seluruh badan. Suhu badan meningkat dan menurun
·         Mual-mual, muntah
·         Nyeri otot, tulang, sendi dan banyak mengeluarkan keringat
Gejala seperti itu akan hilang bila obat yang biasa dikonsumsinya diberikan (ketergantungan).
            Akibat terhentinya pemakaian obat atau zat bisa berakibat negatif, bola mata mengecil, hidung dan mata berair, menguap berkepanjangan, berkeringat luar biasa. Puncaknya sekujur tubuh mengalami sakit yang amat sangat. Hal demikian ini di sebut sakau (sakit karena putaw).

Batas Toleransi
            Seseorang yang membutuhkan jumlah zat lebih banyak untuk memperoleh efek atay akibat yang sama setelah pemakaian berulang kali.
            Oleh karenanya dalam jangka waktu lama jumlah atau dosis yang digunakan akan meningkat. Toleransi akan hilang jika ketagihan obat menunjukkan bahwa tubuh masih membutuhkan zat atau obat tertentu.
            Hal ini dapat menimbulkan gangguan keadaan sosial yang ditandai dengan indikasi negatif. Diperburuk lagi dengan pemakaian waktu yang panjang serta jumlah dosis yang berlebihan.

Ketergantungan (Depedensi)
            Ketergantungan ini terasa dimana seseorang selalu membutuhkan zat tertentu agar ia dapat berfungsi secara wajar baik fisik maupun psikologis.
Ada dua jenis ketergantungan zat, yaitu :
·           Ketergantungan tubuh (fisik/pisikologis) misalnya menjadikan badan menjadi lemah dan persendian seluruh tubuh terasa amat nyeri pada saat nyeri pada saat tidak menenggak dalam jangka waktu tertentu.
·           Ketergantungan seseorang secara mental psikologis ditunjukkan oleh adanya perasaan tidak percaya diri dalam pergaulan sehari-hari jika tidak memakai zat/obat.
Sudah sering kali berita disiarkan baik melalui media cetak maupun elektronik, bahwa penggemar Narkoba sudah menyebar ke dalam masyarakat tridimensional artinya
-            Lapisan atas (eksekutif, legislatif, yudikatif)
-            Lapisan menengah (horizontal)
-            Lapisan bawah (wong cilik)
Ketiga lapisan masyarakat ini telah menggandrungi barang haram tersebut. Bagaimana nasib bangsa ini bila wabah ini telah merangkul para pemimpin bangsa?

C.    Bahan Adiktif
Meskipun bahan zat adiktif bukan Narkotika atau Psikotropika tetapi penyalahgunaanya dapat berdampak buruk bagi penggunanya, karena dapat menimbulkan ketergantungan atau ketagihan. Selain merusak kesehatan diri pribadi akibat minuman keras yang mengandung etanol, karbohidrat, tapi dapat memabukkan orang yang menenggaknya. Begitu juga tembakau yang mengandung tak dan nikotin yang dapat menimbulkan penyakit jantung koroner.

Tidak ada komentar: