Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Suatu ketika, ada sebuah pohon yang rindang. Di bawahnya tampak dua
orang yang sedang beristirahat.Rupanya ada seorang pedagang bersama
anaknya yang berteduh di sana. Tampaknya mereka kelelahan sehabis
berdagang di kota. Dengan menggelar sehelai tikar, duduklah mereka di
bawah pohon yang besar itu.
Angin semilir membuat sang pedagang mengantuk. Namun, tidak demikian
dengan anaknya yang masih belia. "Ayah, aku ingin
bertanya...."terdengar suara yang mengusik ambang sadar si pedagang.
"Kapan aku besar, Ayah? Kapan aku bisa kuat seperti Ayah dan bisa
membawa dagangan kita ke kota? " Sepertinya, lanjut sang bocah," aku
tak akan bisa besar. Tubuhku ramping seperti Ibu, berbeda dengan Ayah
yang tegap dan berbadan besar. Kepikir, aku tak akan sanggup memikul
dagangan kita jika aku tetap seperti ini. "Jari tangannya tampak
menggores-gores sesuatu di atas tanah. Lalu, ia kembali melanjutkan,"
Bilakah aku bisa punya tubuh besar sepertimu, Ayah?
Sang Ayah yang awalnya mengantuk kini tampak siaga. Diambilnya sebuah
benih di atas tanah yang sebelumnya dikais-kais oleh anaknya.
Diangkatnya benih itu dengan ujung jari telunjuk. Benda itu terlihat
seperti kacang yang kecil, dengan ukuran yang tak sebanding dengan
tangan pedagang yang besar. Kemudian ia pun mulai berbicara. "Nak,
jangan pernah malu dengan tubuhmu yang kecil. Pandanglah pohon besar
tempat kita berteduh ini. Tahukah kamu, batangnya yang kokoh ini dulu
berasal dari benih yang yang sekecil ini. Dahan, ranting dan daunnya
juga berasal dari benih yang Ayah pegang ini. Akar-akarnya yang tampak
menonjol juga dari benih ini. Dan kalau kamu menggali tanah ini,
ketahuilah sulur-sulur akarnya yang menerobos tanah juga berasal dari
tempat yang sama.
Diperhatikannya wajah sang anak yang tampak tertegun. “ Ketahuilah Nak,
benih ini menyimpan segalanya. Benih ini menyimpan batang yang kokoh,
dahan yang rindang, daun yang lebar, juga akar- akar yang kuat. Dan
untuk menjadi sebesar pohon ini, ia hanya membutuhkan angin, air, dan
cahaya matahari yang cukup. Namun jangan lupakan waktu yang membuatnya
terus bertumbuh. Pada mereka semualah benih ini berterima kasih, karena
telah melatihnya menjadi makhluk yang sabar. “ Suatu saat nanti kamu
akan besar Nak. Jangan pernah takut untuk berharap menjadi besar,
karena bisa jadi itu hanya butuh ketekunan dan kesabaran.”Terlihat
senyuman di wajah mereka. Lalu keduanya merebahkan diri meluruskan
pandangan ke langit lepas, membayangkan berjuta harapan dan impian
dalam benak mereka. Tak lama berselang, keduanya pun terlelap dalam
tidur, melepaskan lelah setelah seharian bekerja.
Sahabatku,saudaraku fillah….
Jangan pernah merasa malu dengan segala keterbatasan. Jangan merasa
sedih dengan ketidaksempurnaan. Karena kesempurnaan hanyalah milik
Allah. Allah menciptakan kita penuh dengan keistimewaan. Dan Allah
telah menyiapkan kita menjadi makhluk dengan berbagai kelebihan di
samping kekurangan yang ada.
Mungkin suatu ketika kita pernah merasa kecil,tak mampu, tak berdaya
dengan segala persoalan hidup. Kita mungkin sering bertanya, kapan kita
menjadi besar, mampu menggapai semua impian, harapan dan keinginan
yang ada di dalam dada. Kita juga mungkin sering membayangkan bilakah
saatnya berhasil? Kapankah saat itu akan datang?
Sahabatku,saudaraku fillah…
Kita adalah seperti benih itu. Benih yang menyimpan semua kekuatan
dari batang yang kokoh, dahan yang kuat, serta daun-daun yang lebar.
Dalam benih pula akar-akar yang keras dan menghujam itu berasal. Namun
akankah Allah membiarkan benih itu tumbuh besar tanpa bantuan tiupan
angin, derasnya air hujan dan teriknya sinar matahari? Begitupun kita,
akankah Allah membiarkan kita besar,berhasil dan sukses tanpa pernah
merasakan ujian dan cobaan? Akankah Allah lupa mengingatkan kita dengan
hembusan angin “masalah”, derasnya air “ujian”, serta teriknya
matahari “persoalan”? Tidak sahabat… karena Allah Maha Tahu bahwa
setiap hamba-Nya yang akan menemukan jalan keberhasilan maka Allah
akan menguji dengan berbagai persoalan hidup supaya kita sabar,tegar
dan kuat.
Jangan pernah
berkecil hati sahabat….. karena semua keberhasilan itu ada waktunya,
yang terpenting jangan lupa berdo’a, berusaha dengan optimal dan
bertawakkal pada Allah.